Sudah menjadi Sunatullah bahwa manusia diciptakan dengan
sifat tergesa-gesa. Dengan keinginan yang banyak dan hawa nafsu yang besar, umumnya manusia selalu berambisi untuk
mendapatkan apa yang diinginkannya dalam
waktu yang singkat dan cepat. Tetapi tentu
saja tidak semua yang kita mau dapat dicapai sesuai apa yang kita inginkan, di
sinilah kita harus belajar sabar.
Ketika dilemparkan tema sabar untuk PR NgeBlog oleh Mba Mira,
yang langsung terbesit di benak saya adalah hamba Allah yang menjadi tauladan
kesabaran yaitu nabi Ayyub A.S. Sungguh beliau merupakan contoh yang patut kita
tiru dalam hal bersabar.
Seluruh kejadian di dunia ini selalu berulang oleh karenanya
Allah mengabadikan kisah para nabi untuk kita teladani.
Tidak ada yang kurang sedikit pun dari kehidupan nabi Ayyub
A.S, dengan harta yang berlimpah, anak yang banyak, isteri yang sholehah, tidak
membuatnya silau dengan perhiasan dunia tersebut. Beliau tidak lepas beribadah
dan berdzikir mengingat Alla Azza wa Jalla.
Namun bukan berarti nabi Ayyub hidup tanpa ujian dari Allah
SWT. Iblis yang tidak senang apabila melihat anak cucu Adam yang bertakwa
kepada Allah, memohon untuk menyesatkan Nabi Ayyub A.S. Permintaan Iblis pun
dikabulkan.
Ujian yang diberikan kepada nabi Ayyub A.S sangat lah besar, dimulai dari habisnya seluruh harta benda, meninggalnya seluruh anak-anaknya, dicabutnya nikmat sehat dan dihasutnya sang isteri untuk meninggalkan nabi Ayyub A.S yang sudah bertahun-tahun menderita sakit yang menyebabkan Beliau diasingkan dan ditinggalkan sanak kerabat.
Namun seluruh ujian tersebut tidak
membuatnya gentar dan tidak merubah pribadinya sedikit pun. Dalam keadaan
apapun tidaklah berkurang ibadah dan dzikir yang Beliau amalkan. Beliau tetap
berhusnudzan atas setiap ketentuan Allah. Sampai pada akhirnya Allah mengabulkan
do’a Nabi Ayyub A.S dan mengembalikan kesehatannya. Tidak hanya itu saja, Allah
juga memberikan kembali harta yang berlimpah dan mengkaruniakan kembali kepada
nabi Ayyub dan isterinya yang pada akhirnya sadar dan bertobat, anak keturunan
yang sholeh. Disaat banyak orang berkata sabar itu ada batasnya, Nabi Ayyub A.S
mengajarkan kepada kita bahwa sabar tiada batas.
Memang tidak mudah untuk berlatih
sabar, tapi sesuatu yang diniatkan karena Allah, pasti akan Allah mudahkan. Berpikir
positif atau husnudzan atas ketentuan Allah adalah cara yang efektif dalam
berlatih bersabar. Menjadi pribadi pemaaf dan selalu sadar akan kekurangan diri
dan kekurangan orang lain juga dapat menjadikan pribadi yang lebih sabar.
Mari kita
belajar bersabar. Di setiap kejadian pasti terdapat hikmah. Tugas manusia
hanyalah berdo’a dan berikhtiar, sementara Allah Sang Maha Penentu Hasil Akhir.
Dan hanya Allah yang maha tau kapan dan apa yang terbaik terjadi pada hambanya.
Semua akan indah pada waktunya, waktu yang ditentukan Sang Pencipta. Just do
your best then Allah will do the rest.
Semoga kita
senantiasa dijadikan pribadi-pribadi yang sabar. Aamiin Allahumma Aamiin.
#SpeaktoMySelf
#LetsBlogging
#10HariNgeblog
#Day7
4 comments:
Thank You, I learn, mba. Tulisan tentang sabar ini membuat saya berkaca pada diri sendiri :)
judulnya hmpir sama tp bahasannya beda. superrrr skali mbak Endah
Belajar bersabar dari nabi ayyub AS, idenya cemerlang mba' endah. Mudah²an kita bisa meniru kesabarannya aamiin...
wah mbak endah top banget...semoga kita bisa mencontoh kesabaran yang diajarkan nabi Ayub A.S ya mbak
Post a Comment